Selasa, 10 November 2015

Surat Pribadi

 Surat pribadi adalah jenis surat yang berisi keperluan pribadi yang biasanya ditulis secara pribadi dan ditujukan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang tidak baku.

Secara garis besar, sebenarnya surat pribadi tidak memiliki peraturan yang mengikat. Surat pribadi bisa ditulis menurut selera masing-masing penulis.

Walaupun begitu,etika dan penggunaan bahasaS yang sopan tentu saja harus tetap diperhatikan sesuai latar belakang dan kepada siapa surat itu akan dilayangkan.

Ciri-ciri Surat Pribadi

Surat pribadi setidaknya memiliki 5 ciri berikut:
1. Tidak memiliki kop surat
2. Tidak memiliki nomor surat
3. Salam pembuka ataupun penutup sangat bervariasi dan lebih bersifat santai, non formal
4. Penggunaan bahasa bebas (tidak baku) sesuai keinginan penulis
5. Format surat bebas

Bagian-Bagian Surat Pribadi:

Coba perhatikan contoh berikut ini:

 contoh surat

1. Alamat dan tempat tanggal PembuatanSurat

Bagian ini menjelaskan posisi serta waktu ditulisnya surat. Lihat contoh:
Kotaraja, 21 Maret 2007

Sahabatku
Rina Damayanti
Di Kotaraja

2. Salam Pembuka

Salam pembuka adalah sapaan seseorang sebelum menulis surat. Anda bisa menggunakan kaimat seperti dalam contoh di atas ( Salam persahabatan) atau dengan salam yang lain seperti:
  • Asalamualaikum
  • Salam manis
  • salam sejahtera
  • dll

3.Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka dapat berupa pertanyaan mengenai kabat, kesehatan, keadaan atau sekedar basa-basi. Contoh:
Hai, apa kabar? Bagaimana keadaanmu? Sehat dan bahagia bukan? Apakah kamu masih suka menanam bunga mawar? Saya ingin sekali bertemu kamu lho Rin! Kamu pasti tambah cantik, ya? Atau mungkin tambah gemuk?

4. Paragraf Isi

Paragraf ini berisi inti atau tujuan dibuatnya surat. Walaupun yang anda tulis adalah surat pribad,bagian ini tetap harus anda tulis jelas dan mudah dimengerti.Hal ini bertujuan agar pesan anda dapat tersampaikan dengan baik pula:

Rina, sahabatku yang baik. Sejak kita berpisah,banyak hal yang terjadi di sini. Kota kita memang berkembang sangat pesat. Gedung yang dulu menjadi tempat pentas dan latihan drama itu sudah rata dengan tanah. Kini sudah muncul bangunan super mewah, sayang itu hanya tempat untuk belanja! Rasanya tak mungkin untuk berkesenian, apalagi untuk pentas drama.

5. Paragraf Penutup

Paragraf penutup digunakan untuk mengakhiri isi surat. Biasanya paragraf ini berisi permohonan maaf, mohon diri, harapan dan sebagainya.
Rina, sekian dulu ya! Jangan lupa membalasnya. Kutunggu kabarmu! Sampaikan salamku untuk Ibu dan Bapak juga Mas Dodi. Terima kasih Rin … sampai jumpa dalam liburan yang akan datang.

Nah cukup jelas bukan ? Sekarang silahkan anda coba sendiri menulis sebuah surat pribadi untuk sahabat atau keluarga. Semoga bermanfaat !!
Contoh Surat Pribadi untuk sahabat



 1. Surat dari Ahmad Irawan untuk Budi Lesmana:


Bandung, 25 Mei 2014

Sahabatku,
Budi Lesmana
Di Kalianda
Asalamualaikum

Hai Budi, apa kabar? Bagaimana kabarmu Bud ? Sehat dan bahagia
bukan? Sudah lama rasanya ya kita tidak bertemu.Sejak tiga tahun yang lalu tepatnya saat aku dan keluarga memutuskan pindah ke Bandung aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangmu.Aku berharap kamu selalu dalam perlindungan Allah di manapun berada.

Akhir bulan ini keluargaku berencana pulang ke Lampung untuk menjenguk nenek.Aku berharap pada hari itu aku bisa ikut rombongan menjenguk kampung halaman sekalian bersilaturahmi dengan kalian para sahabat kecilku yang sangat ku rindu.

Tapi apa dikata jika Allah menakdirkan hal lain. Hari itu ternyata aku ada ujian semester di kampus. Sehingga dengan berat hati napaknya perjumpaan kita harus diundur lain kali.

Bud, sekian dulu, ya!Sampaikan salam sekaligus permintaan maafku buat teman-teman yang lain. Semoga lain kali kita bisa bertemu.

Sahabatmu,

Ahmad Irawan

2. Surat Marina Pertiwi untuk Rina Damayanti

dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia I, Oleh: Maryati, Sutopo
Kotaraja, 21 Maret 2007

Sahabatku,
Rina Damanyanti
Di Kotaraja
Salam persahabatan,

Hai, apa kabar? Bagaimana keadaanmu? Sehat dan bahagia bukan? Apakah kamu masih menanam bunga mawar? Aku ingin sekali bertemu kamu lho Rin? Kamu pasti tambah cantik, ya? Atau mungkin tambah gemuk?

Rina, sahabatku yang baik. Sejak kita berpisah, banyak hal yang terjadi di sini. Kota kita memang berkembang sangat pesat. Gedung yang dulu menjadi tempat pentas dan latihan drama itu sudah rata dengan tanah. Kini sudah muncul bangunan super mewah, sayang tempat itu hanya untuk belanja! Rasanya tak mungkin untuk berkesenian, apalagi untuk pentas drama.

Rin, sekian dulu, ya! Jangan lupa membalasnya. Kutunggu kabarmu! Sampaikan salamku untuk Ibu dan Bapak. Juga Mas Dodi. Terima kasih Rin ... sampai jumpa dalam liburan yang akan datang.
Sampai jumpa.
Sahabatmu,

Marina Pertiwi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar